KABARKALTARA.COM-Sebuah hasil survei menyebutkan hampir seluruh
masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara) menyatakan tokoh yang terindikasi
korupsi tidak layak dicalonkan sebagai gubernur.

Selain itu, sebagian besar masyarakat juga tidak setuju apabila calon gubernur memberikan sumbangan baik berbentuk barang (59,4 persen responden) dan uang (69,2 persen responden) untuk mendapat dukungan atau simpati masyarakat dalam pilkada.
Namun mayoritas masyarakat, atau 60 persen, menyatakan bahwa usia calon gubernur tidak menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan, dan 58,1 persen tidak mempermasalahkan latar belakang calon gubernur dari sipil atau militer.
Mengenai popularitas, lima tokoh yang disebut responden berdasar jawab spontan yang memperoleh angka terbesar adalah Anang Dahclan Djauhari (19,7 persen), Jusuf SK (15,7 persen), Budiman Arifin (11 persen), Irianto Lambrie (4,9 persen) dan Marthin Billa (4,4 persen).
Nama-nama tokoh yang muncul tidak mengherankan karena merupakan figur berpengaruh. Anang Dachlan adalah Bupati Bulungan 2000-2015, yang juga pernah menduduki kursi pimpinan DPRD Bulungan. Saat menjadi bupati, ia juga memperjuangkan terbentuknya Provisi Kalimantan Utara.
Jusuf Serang Kasim adalah Wali Kota Tarakan selama dua periode (1999-2004 dan 2004-2009), Budiman Arifin menjabat Bupati Bulungan 2005-2010 dan 2010-2015). Irianto Lambrie adalah mantan pejabat Gubernur Kalimantan Utara. Sedangkan Marthin Billa adalah Bupati Malinau selama dua periode, 2001-2006 dan 2006-2011.
Yang menarik, popularitas lima tokoh relatif sama namun untuk tokoh yang paling disukai atau tingkat akseptabilitas terlihat perbedaan signifikan dan terjadi pergeseran posisi.
Anang Dachlan Djauhari masih merupakan tokoh dengan akseptailitas tertinggi dengan perolehan angka sebanyak 28,6 persen dibanding Jusuf SK (17,5 persen), Budiman Arifin (10,7 persen), Martin Billa (7,1 persen)., Irianto Lambrie (6,7 persen).
Dachlan juga memperoleh angka elektabilitas tertinggi. Dengan pertanyaan siapa yang akan dipilih jika pilkada dilakukan saat ini, Dachlan memperoleh 20,6 peren, sementara Jusuf SK (13,8 persen), Budiman Arifin (7,2 persen), Martin Billa (5,4 persen), Irianto Lambire (5,2 persen).
Menurut hasil survei yang dikeluarkan Juni 2015 tersebut, responden survei melibatkan sebanyak 900 orang.
Pemilihan Gubernur Kalimantan Utara akan dilakukan pada 9 Desember 2015. Provinsi ini terbentuk pada 2012 dan belum pernah melakukan pemilihan langsung. Saat ini provinsi dipimpin oleh pejabat gubernur.
Penduduk Kaltara sekitar 800.000 orang dan jumlah pemilih sekitar 400.000 orang. Provinsi yang berdekatan dengan Malaysia ini kaya akan hasil batubara, minyak, kelapa sawit dan perikanan. [mo]
Sumber: ANTARA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar