Rabu, 12 Juli 2017

Baghdadi Tewas dan ISIS Kalah di Irak : Tugas Polri dan Densus Makin Berat


oleh Priyo Suwarno





KABAR terbaru dari The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan telah memiliki 'informasi yang sudah dikonfirmasi' bahwa pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi telah tewas. "Komandan ISIS yang ada di Provinsi Deir ez-Zor telah mengonfirmasi kematian Abu Bakr al-Baghdadi, pemimpin ISIS, kepada pihak kami," ujar Direktur The Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdurrahman, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu (12/7/2017).


Lembaga Hak Asasi manusia itu mengaku menerima informasi itu, mengakui tidak tahu kapan dan bagaimana Al-Baghdadi tewas. Menurut keterangan Abdurrahman, Baghdadi terlihat di bagian timur Provinsi Deir ez-Zor dalam beberapa bulan terakhir. Meski demikian, belum jelas apakah ia tewas di wilayah tersebut atau tidak.




Sebulan lalu, Rusia mengeluarkan pernyataan –belum terkonfirmasi- bahwa pucuk pimpinan gerakan ISIS telah tewas. Pejabat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia mengatakan besar kemungkinan bahwa pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam serangan udara pada akhir Mei lalu. Pernyataan ini sekaligus mempertegas pernyataan sebelumnya yang menyebutkan al-Baghdadi telah tewas bersama para pendukungnya pertengahan bulan ini.


Pada 16 Juni, Moskow mengklaim bahwa pemimpin ISIS diyakini telah terbunuh dalam sebuah serangan udara yang menargetkan pertemuan para pemimpin kelompok ekstremis itu di luar Raqqa. Kepastian tewasnya al-Baghdadi ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Oleg Syromolotov. 


Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, dapat dikatakan dengan probabilitas tinggi bahwa pemimpin ISIS, al-Baghdadi, tewas sebagai hasil serangan oleh militer Rusia jelang akhir Mei. Informasi ini sekarang diperiksa melalui berbagai saluran," kata Syromolotov seperti dikutip dari CBS News, Kamis (22/6/2017). 


Lepas dari kontroverisal antara kepastian dan ketidakpastian kematian Baghdadi, di Irak memang posisi ISIS semakin melemah. Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, Senin (10/7), secara resmi mengumumkan Mosul bebas dari kelompok ISIS. Irak telah sembilan bulan melakukan pertempuran sengit untuk mengusir petempur fanatik dari kubu utama ISIS. Lebih dari itu, Al-Abbadi menyatakan kepada dunia bahwa inilah akhir, kegagalan dan ambruknya Negara Da'esh –sebutan lain ISIS– yang diumumkan di Mosul tiga tahun lalu, tepatnya 9 April 2013.                                                                  

                                                                        ***

Bisa jadi ISIS segera tumbang di Suriah dan Irak sebagai basis utama wilayah yang mereka duduki. Namun sisa tentara dan militan yang sudah mereka garap sejak tiga tahun teraakhir ini bukannya sirna begitu saja, akan tetapi ideologi dan isme yang mereka kembangkan bisa menyebar dimana, dan bisa berada di mana. 


ISIS merekrut begitu banyak anggota melalui hubungan perorangan, organisasi maupun lewat dunia maya. Intelijen Amerika pun tidak bisa memastikan jumlah pasukan rekrutan ISIS, hanya diperkirakan antara 20.000 sampai 35.000 orang yang berdatangan dari 40 negara.

Kini sudah hampir dipastikan pasukan bayaran itu bakal tercerai berai, tetapi ntidak serta merta gerakan mereka selesai.  ISIS mengancam menghacurkan Eropa, Amerika dan sekutunya lewat serangan teroro. Terbukti Paris, London, Brussel dan sejumlah klota di Eropa menjadi berita internasional gara-gara disatroni teroris. 


ISIS juga pernah menyatakan akan memindahkan basis gerakan di Asia. Benar! Sejak Juni 2017, gerakan Maute yang berbaiat dengan ISIS telah meletuskan perang di Marawi. Secara geografis dan sosiologis hubungan Filipina Selatan dengan Indonesia sudah terjalin lancar. Filipina menginfromasikan ada sekitar 400 warga negara Indonesia (WNI) yang terlibat dalam perang di Marawi.


Jauh sebelum Marawi meletus, sudah berembus kabar banyak WNI datang ke Suriah melalui Turki untuk menjadi milisi ISIS. Semua sudah dihimpun oleh intelijen Indonesia, akan tetapi relatif Indonesi tidak begitu banyak melakukan gerakan pencegahan. Begitu masih WNI ‘mearikan diri’ dengan berpura-pura sebagai wisatawan atau pun menjadi tenaga tenaga kerja melalui Malaysia, Thailand lalu ke Tukri sebagai pintu gerbang ke Suriah. 


Sejauh ini memang tidak ada data konkret berapa jumlah NI yang gabung dengan ISIS baik di Suriah muapun Irak. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) penrah menyebut angka antara 500-600 orang. Bernarkah angka itu? Bisa benar, bisa lecih kecil, tetapi yang sangat merisaukan apabila angka itu jauh lebih besar dari perkiraan. 


Ini beban masyarakat, bangsa dan negara Indonesia, BNPT, khususnya Polri terutama Densus Antiteror 88 yang selama ini menjadi ujung tombak untuk melakukan perlawanan secara total terhadap gerakan teroris di negeri ini.

                                                                        ***

Tidak bisa dianggap enteng luberan pengaruh ISIS di Indonesia,. Gerakan ini menggunakan sel inkubasi berbasis agama, sehingga begitu lincah dan cepat diterima di kalangan masyarakat banyak. Berita terbaru terjadi aksi teror yang muncul di Indonesia yang berpaut dengan ISIS terjadi merata di Indonesia. 


Tanggal 10 Juli 2017 misalnya, polisi Sorong menangkap seorang pemuda yang mengunggah video propaganda untuk ISIS. Sebelumnya diawali dengan tindakan nekat dua pemuda berboncengan motor memasang bendera berlambang atau berlogo mirip bendera ISIS di pintu besi pagar Polsek Kebayoran. Beruntung menghadapi perilaku nekat ini, polisi akhirnya berhasil membekuk pelakunya, kini dalam penyidikan. 


Ini semua tidak lepas dari penetrasi ISIS lewat internet, penetrasi lainnya adalah masuk kembali WNI yang pernah melakukan perang untuk ISIS baik di Suriah maupun Irak. Para almuni akan kembali membajiri Indonesia, mereka diperkirakan akan terus mengobarkan semangat ISIS dengan aksi-aksi teror dan gangguan lain yang bisa membahayakan Indonesia.

Tentu ini bukan mengada-ada, Panglima TNI Jenderal Gatot Numantyo pun sudah mengingatkan bahwa sel-sel kelompok Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) terdeteksi di 16 titik di Indonesia. 

Saat ini 16 titik itu ditutup karena bisa dipakai sebagai lokasi persembunyian anggota ISIS yang kabur dari Filipina Selatan. Ia mengatakan TNI sudah melakukan penjagaan di wilayah paling dekat dengan Filipina yaitu Pulau Marore, Miangas, Sulawesi Utara. Aparat TNI juga menjaga ketat wilayah Tarakan (Kalimantan Utara), Bitung, Marore, Miangas, Tahura dan Talaud (semuanya di Sulawesi Utara). Perbatasan di wilayah Maluku Utara juga kita tutup menggunakan operasi udara, laut, bahkan kapal selam di sana. Di tiap-tiap pulau-pulau itu diadakan penebalan. 


Merespon ini semua, Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah melakukan pemetaan lebih rinci terhadap akasi-aksi teros di Indonesia. Disebutkan belakangan ini, muncul tipe baru gerakan terosi di Indonesia, yaitu tipe lone wolf atau bekerja sendiri.  mulai beraksi. 


Oleh karena itu, Kapolri menerapkan strategi untuk menghadapi gerekan itu dengan cara memperkuat kemampuan siber untuk mendeteksi website radikal, chatting radikal, komunikasi radikal sekaligus kegiatan kontra radikalisasi untuk melindungi masyarakat agar tidak terkena paham radikal. Di sisi lain, Kapolri juga meminta didukung oleh semua lembaga.

Semua elemen pemerintahan dan masyarakat harus terlibat dalam upaya pemberantasan terorisme.

Tito juga menjelaskan fenonena lone wolf ini merupakan fenomena baru yang ada di Indonesia meskipun di negara-negara barat sudah lebih dahulu terjadi. Tito menyampaikan hal tersebut harus dihadapi oleh pihak kepolisian agar terjadi situasi yang tetap kondusif. Ke depan dengan hancurnya ISIS di Suriah dan Iak, Indonesia harus semakin memperkuat lini pertahanan untuk menghadapi gelombang teror ini. 


Polri, TNI, BNPT tidak pernah lelah bekerja menyelesaikan urusan ini. Guncangan dan aksi-aksi teror ini bakal lebih cepat teratasi apabila masyarakat mengambil peran aktif turut serta membantu pemerintah dan aparat keamanan mencegah dan memerangi teror. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkini

Info Cuaca Kaltara

Redaksi

Penasehat: Suyoso Nantra SSos MM, Pemimpin Umum : Tomo Widodo, Wakil Pemimpin Umum : Abdul Rahman, Dewan Redaksi: Ir Lusiano SH MBA, Tomo Widodo, SHut, Max Oroh, Andi M Firzan, SH, Anton Hidayat SHut. Pemimpin Redaksi: Sahruddin SPd.,SE, Redaktur Pelaksana: Max Oroh Redaktur: Juli Prastomo, Munawar, Kepala Biro Sebatik : Sahruddin SPd.,SE, Biro Nunukan : Harry Kurniawan, Sahabuddin, Staf Redaksi: H Ponidi HB, Budyastono, M. Usman Jakatalu, Andi Ar Evrai, Kontributor Yogyakarta dan Sekitarnya: Drs Raga Afandi, Bayu Sukma P, SE. Kontributor Kaltara: M Imam. Fotografer: H Ponidi HB Manager Umum & EO: Abdul Rahman Manager Keuangan: Anton Hidayat, SHut Manager Iklan: Sam A Widodo Koordinator IT: Juli Prastomo. Staff IT: Muhmamad Fathur, Max Oroh, Penerbit: PT Kabar Group Kantor Pusat: Komp. Taman Sari Bukit Mutiara, Blok RK 40-41, Kel. Gunung Samarinda Baru, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia Telp.: 081254235977, 081250278889, 087841170982, 085652021853 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com