Sabtu, 08 Juli 2017

Sarjana Pertanian Diminta Membangun Desa


Abdul Malik : Pemerintah Pusat Harus Fokus Benahi Pertanian

Abdul Malik (kanan) bersama jurnalis (sutrisno/kk)
BALIKPAPAN, KABARINDONESIA.CO.ID-Pemerhati pertanian dari Balikpapan, Abdul Malik, mengingatkan kepada pemerintah pusat untuk tidak meninggalkan sektor pertanian dalam arti luas, yan meliputi pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan maupun kelautan. Malik sapaan akrab Abdul Malik kepada media ini menegaskan, Indonesia bisa makmur dengan mengelola pertanian dengan tepat dan maksimal. 
 "Kepada Pak Presiden, Menteri Pertanian Pak Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan, ayo kita fokus benahi pertanian kita. Saya prihatin dan sedih, banyak Sarjana Pertanian tapi kerjanya di luar pertanian, seperti di perbankan atau bidang lain. Padahal jika pemerintah mau, manfaatan para Sarjana Pertanian itu untuk membangun desa atau daerah. Kan Pak Presiden bercita-cita membangun negara dari desa?," kata Malik, baru-baru ini. 

"Kalau benar-benar rakyat itu sejahtera, misal beri para Sarjana Pertanian itu lahan yang luas,  dan berikan kredit, suruh praktek langsung kembangkan tanaman pangan. Nanti kembalikan kredit itu kepada pemerintah, tetapi mereka membangun desa atau daerah. Tentu dari situ masyarakat bisa makmur dan sejahtera," beber dia. 
Diakui, masih banyak lahan kosong seperti di Kalimantan dan daerah-daerah lainnya. Lahan-lahan itu belum tergarap, Malik optimis jika digarap dengan baik, Indonesia bisa surplus pangan, dan tidak lagi impor. 
"Saya pun siap, coba beri saya lahan dan kucurkan kredit, nanti saya ganti atau kembalikan kredit itu lebih kepada pemerintah. Saya kemas pertanian terpadu, ada peternakan sapi tanpa kandang, tanaman sengon, akasia dan sebagainya, masyarakat kita bisa makmur," kata Malik yang siap beraudiensi dengan Kementerian Pertanian. 
Malik mempunyai pengalaman kerja di Timur Tengah, negara-negara Asia. Dirinya ingin mempraktekkan peternakan sapi dengan lahan luas, tanpa kandang. "Jadi sapi berkeliaran bebas, sebagai pembatas dibuat galian. Kotoran sapi bisa sebagai pupuk alami.  Termasuk pertanian yang dikemas dengan ikan atau mina padi. Sayang sekali, negara kita malah masih impor bahan pangan," urai Malik. 
"Saya siap saja untuk diskusi membangun ketahanan pangan negara ini. Dan saya siap kerja, pemerintah pusat harus tanggap akan kebutuhan pangan rakyat," tutup Malik. (tw) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkini

Info Cuaca Kaltara

Redaksi

Penasehat: Suyoso Nantra SSos MM, Pemimpin Umum : Tomo Widodo, Wakil Pemimpin Umum : Abdul Rahman, Dewan Redaksi: Ir Lusiano SH MBA, Tomo Widodo, SHut, Max Oroh, Andi M Firzan, SH, Anton Hidayat SHut. Pemimpin Redaksi: Sahruddin SPd.,SE, Redaktur Pelaksana: Max Oroh Redaktur: Juli Prastomo, Munawar, Kepala Biro Sebatik : Sahruddin SPd.,SE, Biro Nunukan : Harry Kurniawan, Sahabuddin, Staf Redaksi: H Ponidi HB, Budyastono, M. Usman Jakatalu, Andi Ar Evrai, Kontributor Yogyakarta dan Sekitarnya: Drs Raga Afandi, Bayu Sukma P, SE. Kontributor Kaltara: M Imam. Fotografer: H Ponidi HB Manager Umum & EO: Abdul Rahman Manager Keuangan: Anton Hidayat, SHut Manager Iklan: Sam A Widodo Koordinator IT: Juli Prastomo. Staff IT: Muhmamad Fathur, Max Oroh, Penerbit: PT Kabar Group Kantor Pusat: Komp. Taman Sari Bukit Mutiara, Blok RK 40-41, Kel. Gunung Samarinda Baru, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia Telp.: 081254235977, 081250278889, 087841170982, 085652021853 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com