
“Merekalah pejuang-pejuang berdirinya Provinsi Kaltara. Latar belakang dr Yusuf SK sebagai dokter dan kepala rumah sakit di Tarakan dan perintis perubahan manajemen rumah sakit di Tarakan dan Provinsi Kaltim. Pernah menjadi Wali Kota Tarakan yang gebrakan dan gagasannya serta hasilnya sampai saat ini ada bukti dan nyata di Kota Tarakan,” urai Lusiano.
“Dari gebrakan Jusuf SK itu, Tarakan sebagai ikon kota Gerbang Kaltara dengan julukan little Singapore yang sangat dirasakan masyarakat dan pelayanan kesehatan dan pembangunan kota,” imbuh Lusiano yang merupakan insinyur perminyakan.
Lanjut Lusiano, Jusuf SK orangnya sederhana dan berselera dan cita rasa tinggi. Hal ini diperlukan Kaltara menjadi serambi wilayah utara Kalimantan bukan belakang lagi dengan negara tetangga Sabah Malaysia timur, yang juga jadi cita-cita founding father.
Seharusnya Kaltara, menurut Lusiano, sudah didirikan 20 tahun yang lalu, namun lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.
“Cawagub Kaltara pasangan pejuang dan benar pejuang Kaltara, Martin Billa, yang bekarier di pemerintahan Bulungan kala itu. Sejak jadi camat di pedalaman Kaltara sampai Kepala Biro Kabupaten dan akhirnya jadi Bupati Malinau dan saat inj anggota DPD Propinsi Kaltara di DPR RI sudah tidak diragukan lagi,” ulasnya.
Pasangan ini yang tepat keduanya tokoh kelahiran Kaltara yang demokratis dan juga sudah banyak kolega di negara tetangga Sabah dan dikenal masyarakat Kaltara. (tw)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar