CATATAN : ENDAH PRIYATI
ALHAMDULILLAH atas anugerah Tuhan dan semesta yang merestui, Taman Komik Nusantara
telah mengikuti kegiatan Workshop Dongeng Museum Nusantara sekaligus
Peluncuran Buku “Rajasa Wilwatikta” di Museum Nasional (Museum Gajah)
pada hari Sabtu, 29 Agustus 2015, pukul 10.00–18.00 WIB yang dirangkai
dengan kegiatan Workshop Penulisan Dongeng Kreatif dan Pentas “Rajasa
Wilwatikta” dalam Prosa, Puisi dan Drama. Buku yang kata pengantarnya
ditulis oleh Presiden Joko Widodo dan dikemas apik oleh editor Mas Dwi Klik Santosa
ini merupakan buku Dongeng Nusantara yang luar biasa yang dapat
mengembangkan spirit kecintaan anak bangsa terhadap tradisi lisan dengan
latar sejarah dengan suguhan apresiasi sastra.
Dengan penyajian materi workshop yang dikemas menarik ini, para siswa Taman Komik Nusantara yang hadir sekitar 70 orang memperoleh buku “Rajasa Wilwatikta”, sertifikat workshop serta diberi makan siang dan aneka kuliner tradisional secara gratis. Tentu saja ini adalah kehormatan yang luar biasa yang diberikan oleh panitia pada kami disaksikan secara umum oleh sekitar 200 hadirin telah menyuntik semangat mereka untuk terus antusias ingin banyak belajar dan terus mencintai bangsa ini.
Para
siswa Taman Komik Nusantara menunjukkan sikap mental dan talenta
yangmenggembirakan tatkala mengikuti seluruh rangkaian acara dengan
seksama dan penuh perhatian. Setelah acara workshop selesai dilanjutkan
dengan pementasan para siswa secara teatrikal dan berkolaborasi antar
mereka, disutradarai oleh Mas Ayak. M. Hidayat dari Teater Nusantara
bersama teman-teman yang datang dari Bogor, Depok dan Jakarta
menunjukkan kemahiran yang bagus dengan mengapresiasi kekayaan khazanah
Nusantara yang tersimpan dari hasil mengamati koleksi benda Museum
Nasional yang berjumlah 16 ribu lebih, mereka lantas bisa menulis
dongeng. Ketika disutradarai secara teatrikal, mereka menunjukkan hasil
yang hampir paripurna, walaupun hanya berlatih selama 30 menit, mereka
berpentas dengan bagus.
Saya pikir kegiatan ini sangat menunjang program pembelajaran sejarah di sekolah dan menumbuhkan kesadaran sejarah dan minat mempelajari kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Indikator diminatinya pelajaran sejarah yang mudah diamati adalah siswa mampu berpikir kritis kreatif bukan menghafal. Siswa cenderung suka wisata ke museum daripada ke mall. Dalam hal ini guru berperan mencerahkan cara pikir, bukan membuat siswa menjadi robot dengan hanya mengerjakan tugas LKS (Lembar Kerja Siswa) di sekolah melulu. Para siswa sebaiknya juga diajak untuk bermain kesenian seperti wayang, gamelan dan pertunjukan kesenian tradisional lainnya agar mereka mengenali dan turut berpartisipasi dalam gerakan sadar pelestarian budaya Nusantara secara sukarela dan penuh rasa memiliki.
Saya Endah Priyati sebagai pendiri Taman Komik Nusantara menghaturkan ucapan terima kasih kepada pihak panitia dari Kinara Kinari dan pihak Museum Nasonal yang telah mengundang kami serta memberi suguhan ilmu bergizi berupa kegiatan spirit kebangsaan yang luar biasa pada kami. Semoga ketulusan budi baik ini terlekat dalam ingatan anak-anak bangsa dan menularkannya pada generasi berikutnya. Salam Cinta Nusantara. (*)

Dengan penyajian materi workshop yang dikemas menarik ini, para siswa Taman Komik Nusantara yang hadir sekitar 70 orang memperoleh buku “Rajasa Wilwatikta”, sertifikat workshop serta diberi makan siang dan aneka kuliner tradisional secara gratis. Tentu saja ini adalah kehormatan yang luar biasa yang diberikan oleh panitia pada kami disaksikan secara umum oleh sekitar 200 hadirin telah menyuntik semangat mereka untuk terus antusias ingin banyak belajar dan terus mencintai bangsa ini.

Saya pikir kegiatan ini sangat menunjang program pembelajaran sejarah di sekolah dan menumbuhkan kesadaran sejarah dan minat mempelajari kebudayaan bangsa Indonesia yang sangat kaya dan beragam. Indikator diminatinya pelajaran sejarah yang mudah diamati adalah siswa mampu berpikir kritis kreatif bukan menghafal. Siswa cenderung suka wisata ke museum daripada ke mall. Dalam hal ini guru berperan mencerahkan cara pikir, bukan membuat siswa menjadi robot dengan hanya mengerjakan tugas LKS (Lembar Kerja Siswa) di sekolah melulu. Para siswa sebaiknya juga diajak untuk bermain kesenian seperti wayang, gamelan dan pertunjukan kesenian tradisional lainnya agar mereka mengenali dan turut berpartisipasi dalam gerakan sadar pelestarian budaya Nusantara secara sukarela dan penuh rasa memiliki.
Saya Endah Priyati sebagai pendiri Taman Komik Nusantara menghaturkan ucapan terima kasih kepada pihak panitia dari Kinara Kinari dan pihak Museum Nasonal yang telah mengundang kami serta memberi suguhan ilmu bergizi berupa kegiatan spirit kebangsaan yang luar biasa pada kami. Semoga ketulusan budi baik ini terlekat dalam ingatan anak-anak bangsa dan menularkannya pada generasi berikutnya. Salam Cinta Nusantara. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar