Sabtu, 03 Oktober 2015

ORASI KEBUDAYAAN ZAWAWI IMRON : MEMAKNAI PANCASILA


REPORTASE :ENDAH PRIYATI (PENDIRI TAMAN KOMIK NUSANTARA)



SEMANGAT untuk melaksanakan ajaran Pancasila sesungguhnya sangat dibutuhkan di tengah tergerusnya nilai-nilai kebersamaan dan toleransi dalam spektrum kebhinekaan di era globalisasi saat ini. Ada secercah kegembiraan tatkala digelar sebuah kegiatan Orasi Kebudayaan bertema “Memaknai Pancasila”yang dibawakan dengan sangat memukau oleh Kyai Zawawi Imron yang bertutur tentang bagaimana menghidupkan spirit Pancasila, cinta dan penghormatan terhadap keragaman budaya Nusantara yang semestinya dikenal, dipelajari dan diaplikasikan dalam perilaku keseharian kita. 



Kyai Zawawi Imron adalah seorang budayawan dari Sumenep, Madura yang pernah menerima penghargaan "The S.E.A Write Award" di Bangkok, Thailand. Penghargaan yang beliau terima ini diberikan keluarga kerajaan Thailand khusus untuk para penulis dan penyair di kawasan ASEAN.
 
Orasi yang digelar di The Wahid Institute, Jakarta 2 Oktober 2015 ini dibuka dengan penuturan Kyai Zawawi Imron tentang makna kandungan naskah sastera I La Galigo sebagai sebuah epik mitologi dari Sulawesi Selatan, naskah terpanjang di dunia yang kini dikenal sebagai Memory of The World yang telah disahkan serta diakui oleh UNESCO. 



Zawawi Imron

Orasi selanjutnya beliau bertutur tentang filosofi Jawa “Memayu Hayuning Bawono” yang bermakna mengupayakan keselamatan hidup di dunia, mempercantik ibu pertiwi. Dalam hal ini konsep kearifan lokal dalam mencintai lingkungan hidup menjadi spiritualitas budaya yang condong pada penghayatan batin dan perilaku hidup keseharian. Ada pula petuah beliau yang berpesan untuk senantiasa mengolah rasa yang termaktub dalam filosofi Jawa “Ojo rumongso iso, ning sing iso rumongso”, yang mengingatkan manusia untuk selalu sadar diri bahwa di atas langit masih ada langit. Orang yang terlalu tinggi memanjat tanpa berpegangan akan jatuh dan merasa sakit jika terjatuh.

Kyai Zawawi Imron menuturkan pula filosofi masyarakat Minahasa “Si Tou Timou Tumou Tou” suatu ungkapan kalimat yang bermakna konsep manusia hidup untuk menghidupkan manusia. Dalam hal ini diutamakan interaksi sosial yang baik dalam hidup bermasyarakat, saling bekerja sama dan toleransi. 



Selanjutnya orasi kebudayaan ditutup dengan pembacaan resolusi jihad KH. Hasyim Asy’ari 10 November 1945 yang relevan dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan beberapa puisi bernuansa sastera. Berikut ini adalah sepenggal puisi karya Kyai Zawawi Imron berjudul “Indonesia Tanah Sajadah” yang menyentuh batin kita sebagai anak bangsa Indonesia:




“Kita minum air Indonesia menjadi darah kita


Kita makan buah-buahan dan beras Indonesia menjadi daging kita


Kita menghirup udara Indonesia menjadi napas kita


Satu saat nanti kalau kita mati


Kita akan tidur pulas dalam pelukan bumi Indonesia


Daging kita yang hancur


Akan menyatu dengan harumnya bumi Indonesia





Tanah air yang indah


Harus diurus dengan hati yang indah


Hati yang taqarrub kepada Allah


Kalau Indonesia ingin tetap indah


Harus diurus dengan akhlak yang indah


Tanah air adalah ibunda kita


Siapa mencintainya


Harus menanaminya dengan benih-benih kebaikan dan kemajuan


Agar Indah yang indah semakin damai dan indah


Tanah air adalah sajadah


Siapa mencintainya


Jangan mencipratinya dengan darah


Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat, dan permusuhan”




Sudah selayaknya kita sebagai generasi muda tergerak untuk menghidupkan kembali spirit epik dalam naskah sastera I La Galigo dan aneka ragam makna filosofi yang mengandung kearifan lokal secara populer terutama di kalangan pelajar muda, seperti mempopulerkan dalam bentuk komik yang menarik. Beliaupun mengapresiasi komik dari Taman Komik Nusantara bertema Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia yang sudah final dan seyogyanya kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terkini

Info Cuaca Kaltara

Redaksi

Penasehat: Suyoso Nantra SSos MM, Pemimpin Umum : Tomo Widodo, Wakil Pemimpin Umum : Abdul Rahman, Dewan Redaksi: Ir Lusiano SH MBA, Tomo Widodo, SHut, Max Oroh, Andi M Firzan, SH, Anton Hidayat SHut. Pemimpin Redaksi: Sahruddin SPd.,SE, Redaktur Pelaksana: Max Oroh Redaktur: Juli Prastomo, Munawar, Kepala Biro Sebatik : Sahruddin SPd.,SE, Biro Nunukan : Harry Kurniawan, Sahabuddin, Staf Redaksi: H Ponidi HB, Budyastono, M. Usman Jakatalu, Andi Ar Evrai, Kontributor Yogyakarta dan Sekitarnya: Drs Raga Afandi, Bayu Sukma P, SE. Kontributor Kaltara: M Imam. Fotografer: H Ponidi HB Manager Umum & EO: Abdul Rahman Manager Keuangan: Anton Hidayat, SHut Manager Iklan: Sam A Widodo Koordinator IT: Juli Prastomo. Staff IT: Muhmamad Fathur, Max Oroh, Penerbit: PT Kabar Group Kantor Pusat: Komp. Taman Sari Bukit Mutiara, Blok RK 40-41, Kel. Gunung Samarinda Baru, Kec. Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Indonesia Telp.: 081254235977, 081250278889, 087841170982, 085652021853 Email: redaksi__kabarkaltim@hotmail.com