kabarkaltara di tugu perbatasan Garuda Perkasa, Sebatik |
HAMPIR dua pekan tim dari kabarkaltim.co.id dan kabarkaltara.co.id melakukan tour dari Kota Balikpapan Kaltim menuju kawasan perbatasan pular terluar, Sebatik, Kalimantan Utara. Perjalanan panjang yang menempuh 4 hari 4 malam tersebut, untuk melihat langsung kehidupan masyarakat perbatasan di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan. Dari desa ke desa, tim kabarkaltim-kabarkatara melakukan kunjungan, mewawancarai tokoh-tokoh warga, kepala desa hingga tingkat pemerintah lebih tinggi seperti Camat hingga Bupati.
Kunjungan ke perbatasan, juga wujud kepedulian media ini untuk masyarakat perbatasan, dan juga apa yang menjadi aspirasi bagi warga perbatasan agar terangkat dan diketahui publik, termasuk pemerintah pusat maupun provinsi. Beberapa tokoh yang ditemui mengemukakan, masyarakat perbatasan membutuhkan sarana air bersih dan juga listrik.
kabarkaltara saat kunjungan perbatasan |
Tentu selain kebutuhan air bersih dan listrik, banyak sarana prasarana lainnya yang dibutuhkan masyarakat perbatasan. Masyarakat bersyukur dengan kepedulian Presiden Joko Widodo dengan program Nawacita sangat memperhatikan kawasan perbatasan, pular terluar dan juga daerah tertinggal. Tak pelak, banyak bantuan pusat yang mengalir untuk kawasan perbatasan seperti di Kabupaten Nunukan.
Banyak tokoh yang ditemui tim media ini mengaku bangga dan salut dengan kinerja Jokowi, peduli dengan pembangunan kawasan perbatasan. Rasa nasionalisme dan kebangsaan mereka pun terus meningkat. Pantauan media ini, jelang 17 Agustus yang merupakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, bendara merah putih dan atribut merah putih lainnya, terpasang di rumah-rumah warga, maupun berbagai sudut lingkungan.
Warga menyerukan, kendati tinggal di perbatasan tak melunturkan semangat nasionalisme dan kebangsaan. Bahkan warga Pulau Sebatik, akan mencatatkan rekor muri tepat 17 Agustus 2017, dengan jumlah pasukan pengibar bendera terbanyak 1.475 yang dipusatkan di Pos AL Sebatik. Termasuk warga memakai kaos merah putih, disiapkan 2.000 kaos.
Suara nasionalisme dan kebangsaan dari perbatasan, dari pinggiran pun menggema. Sebatik yang kaya dengan potensi agronya, baik itu perkebunan, pertanian padi, perikanan dan kelautan, harus terus dikembangkan. Dengan perhatian banyak pihak untuk perbatasan, harga diri sebagai bangsa bermartabat pun akan terus terangkat. Salam nasionalisme dari Pulau Sebatik. (tim kk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar